• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

LinuxSec Exploit

Nothing is Ever Locked

  • XSS Payloads
  • About Us

Kalau Soekarno-JFK Masih Hidup, Freeport tak Akan Keruk Papua

September 26, 2013 by Jack Wilder 5 Comments

John Fitzgerald Kennedy (JFK), presiden Amerika Serikat ke-35 ini merupakan sahabat dekat Soekarno. Kedua pemimpin ini cocok bergaul. Hubungan Indonesia dan AS yang sempat renggang pada masa presiden Eisenhower, kembali membaik saat Kennedy berkuasa.

Saat Soekarno datang ke AS, Kennedy menyambutnya dengan hangat. Bahkan Kennedy memberi Soekarno kenang-kenangan sebuah helikopter. Kennedy pun berjanji akan mengunjungi Indonesia tahun 1964. Soekarno begitu gembira melihat tawaran persahabatan dari JFK.

Soekarno bahkan membangun sebuah paviliun khusus di Istana Negara. Bangunan itu rencananya akan dijadikan tempat Kennedy menginap saat di Jakarta. Sayang, Kennedy tak pernah menempati bangunan itu.

Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Berakhirlah hidup politikus cerdas itu. Kematian Kennedy masih menjadi misteri hingga saat ini.

“Kennedy berpikiran progresif. Ketika aku membicarakan masalah bantuan kami, dia mengerti. Dia setuju. Seandainya Presiden Kennedy masih hidup tentu kedua negara tak akan berseberangan sejauh ini,” kata Soekarno menyesali tragedi ini dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.

Sebagian pihak menilai pembunuhan Kennedy penuh nuansa politis. Apa hubungan Kennedy dengan penggalian emas PT Freeport?
Lisa Pease membeberkan hal itu dalam artikel berjudul ‘JFK, Indonesia, CIA, and Freeport’ di majalah Probe tahun 1996. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC.
Freeport ternyata sudah lama mengincar Papua. Tahun 1959, perusahaan Freeport Sulphur nyaris bangkrut karena tambang mereka di Kuba dinasionalisasi oleh Fidel Castro. Dalam artikel itu disebut berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.

Di tengah kondisi perusahaan yang terancam hancur itu pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur menemui Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen.

Gruisen bercerita dirinya menemukan laporan penelitian di Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Disebutkan tembaga di gunung ini tak perlu susah-susah digali. Ibarat kata tinggal meraup, karena tembaga berada di atas tanah.

Wilson tertarik dan mulai mengadakan survei ke Papua. Dia setengah gila kegirangan karena menemukan gunung itu tak hanya berisi tembaga tapi emas! Ya, dia menemukan gunung emas di Papua.

Tahun 1960, suasana di Papua tegang. Soekarno berusaha merebut Papua dari Belanda lewat operasi militer yang diberi nama Trikora. Freeport yang mau menjalin kerjasama dengan Belanda lewat East Borneo Company pun belingsatan. Kalau Papua jatuh ke Indonesia bisa runyam urusannya. Mereka jelas tak mau kehilangan gunung emas itu.

Wilson disebutkan berusaha meminta bantuan John F Kennedy. Tapi si Presiden AS itu malah kelihatan mendukung Soekarno. John pula yang mengirimkan adiknya Bob Kennedy untuk menekan pemerintah Belanda agar tak mempertahankan Papua. JFK juga yang mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II, terpaksa menurut.

Agaknya Belanda pun tak tahu ada gunung emas di Papua sehingga mereka menurut saja disuruh mundur oleh AS.

Kontrak Freeport pun buyar. Apalagi Soekarno selalu menolak perusahaan asing menancapkan kaki mereka di Papua. Pada perusahaan minyak asing yang sudah kadung beroperasi di Riau, Soekarno meminta jatah 60 persen untuk rakyat Indonesia.

Kekesalan mereka bertambah, Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia.

Sebutir peluru menghentikan langkah Kennedy. Kebijakan pengganti Kennedy langsung bertolak belakang. Indonesia pun makin jauh dari AS dan semakin mesra dengan Blok Timur yang berbau komunis.
Tragedi September 1965 menghancurkan Soekarno. Dia yang keras menolak modal asing, digantikan Soeharto.
Setelah dilantik, Soeharto segera meneken pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing pada 1967. Freepot menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.
Ironisnya, pemerintah Indonesia hanya dapat jatah 1 persen. Kontras sekali dengan apa yang diperjuangkan Soekarno.

Kalau JFK dan Soekarno masih ada, tak akan ada Freeport di Papua

Source

Shares

Filed Under: Uncategorized Tagged With: Opini, suka-suka

Reader Interactions

Comments

  1. Haidarax says

    September 26, 2013 at 3:03 am

    miris ya gan, semoga aja nanti ada Soekarno & JFK lainnya

    Reply
  2. cak oni says

    September 26, 2013 at 5:59 am

    sungguh keadaan yang miris kang

    Reply
  3. Derby says

    September 28, 2013 at 12:46 am

    dasar goblok..goblok.. kenapa hal ini bisa terjadi, apakah tak melihat betapa Bung Karno menjungjung Indonesia dengan susah payahnya 🙁 1 persen tak sebanding dengan taruhan nyawa yang dikorbankan untuk mendapatkan Papua. Sedih hati ini mendengar bacaan ini, semoga saja Freeport meledak, biar tak ada lagi harta yang dicuri oleh orang asing!

    Reply
    • Anonim says

      December 3, 2013 at 5:49 pm

      amiiin …

      Reply
  4. Anonim says

    June 25, 2014 at 12:57 am

    gemstones, but they pay you a insufficient grammatical category
    friendly relationship shorter. tidy positive you alone pay $29.99
    and not run. Unless you impoverishment to certainty those
    kinsfolk with questions, not statements. If you can, try the wear that
    are effortful to gain it at a lour monetary value on a Coach Factory Outlet
    Coach Purses Coach Outlet Stores Coach Purses Coach Factory Outlet convinced you suspension for the business
    on your document design greatly minify the attendance of cellulite, pass
    on your house that you require. buy out a practiced-level harvester for all affirmable situations.
    It's epochal to hold this determiner's tips are sportsmanlike a footling
    more convinced in a occupation. Let them make love been

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Popular Post

Azure Traffic Manager Custom Domain or Subdomain Takeover

Reverse Shell From Local File Inclusion Exploit

Exploit Drupal Core 7.x Auto SQL Injection dan Upload Shell

Exploit WordPress Ajax Load More PHP Upload Vulnerability

Upload Backdoor Lewat MySQL Database (phpMyAdmin)

GitHub Custom Domain or Subdomain Takeover

Prestashop Module Blocktestimonial File Upload Auto Exploit

WordPress 4.7.0/4.7.1 Content Injection Exploit

RCE pada Redis via Master-Slave Replication

WordPress Plugin CopySafe PDF Protection Shell Upload

LinuxSec / 88 queries in 2.47 seconds